-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 0
/
Copy pathangka_indeks.R
174 lines (134 loc) · 6.42 KB
/
angka_indeks.R
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
install.packages("IndexNumber")
library(IndexNumber)
## Round 1: Jenis-Jenis Angka Indeks
# Contoh soal perhitungan 1
harga <- c(5505, 6541)
index.number.chain(harga, "Harga")
# Contoh soal perhitungan 2
Harga_2008 <- c(300, 250)
index.number.chain(Harga_2008, "Nilai_Penjualan")
Harga_2009 <- c(300, 350)
index.number.chain(Harga_2009, "Nilai_Penjualan")
Harga_2010 <- c(300, 400)
index.number.chain(Harga_2010, "NIlai_Penjualan")
Harga_2011 <- c(300, 425)
index.number.chain(Harga_2011, "NIlai_Penjualan")
# Contoh Perhitungan 3
angka_indeks_gabungan <- c(40926, 45908)
index.number.chain(angka_indeks_gabungan, "Harga Rata-Rata")
## Round 2: Jenis-Jenis Angka Indeks
# Berdasarkan Penggunaan
# Indeks Harga (Price Index)
angka_indeks_gabungan <-c(10000+15000+25000, 12000+18000+30000)
index.number.chain(angka_indeks_gabungan, "Harga rata-rata")
# Indeks Kuantitas (Quantity Index)
produk_A <- c(1000, 1200)
index.number.chain(produk_A, "Kuantitas A")
produk_B <- c(800, 900)
index.number.chain(produk_B, "Kuantitas B")
# Indeks Nilai (Value Index)
produk_A <- c(1000*10000, 1200*12000)
index.number.chain(produk_A, "Nilai A")
produk_B <- c(800*15000, 900*18000)
index.number.chain(produk_B, "Nilai B")
# Berdasarkan Penentuan
# Indeks Tidak Tertimbang
Indeks_Tidak_Tertimbang <- c(10000+8000+15000, 12000+10000+18000)
index.number.chain(Indeks_Tidak_Tertimbang, "Harga Makanan")
# Indeks Tertimbang
Indeks_Tertimbang <- c((1000*50)+(8000*30)+(15000*20), (12000*50)+(10000*30)+(18000*20))
index.number.chain(Indeks_Tertimbang, "Harga Makanan")
# Indeks Rantai
indeks_Berantai <- c(10000, 12000, 15000)
index.number.chain(indeks_Berantai, "Harga")
## Round 3: Metode Penghitungan Angka Indeks
# a. Indeks Harga Relatif Sederhana
Harga_Barang_A <- c(100, 150, 200)
Harga_Barang_B <- c(200, 250, 300)
Harga_Barang_C <- c(500, 600, 700)
Harga_Barang_D <- c(400, 500, 600)
index.number.serie(Harga_Barang_A, name="Harga")
index.number.serie(Harga_Barang_B, name="Harga")
index.number.serie(Harga_Barang_C, name="Harga")
index.number.serie(Harga_Barang_D, name="Harga")
# b. Indeks Kuantitas Relatif Sederhana
Padisawah<- c(24732, 27993, 30989)
PadiLadang<- c(1551, 1659, 1785)
Jagung<- c(3606, 3994, 4509)
Ketela<- c(13751, 13774, 13301)
index.number.serie (Padisawah, name="Kuantitas")
index.number.serie(PadiLadang, name="Kuantitas")
index.number.serie(Jagung, name="Kuantitas")
index.number.serie(Ketela, name="Kuantitas")
# c. Angka Indeks Agregat Sederhana
Komoditi<- matrix(c(12518, 8355, 5505, 3241, 23825, 12529, 10628, 6541, 3333, 25406), nrow=2, byrow=TRUE)
aggregated.index.number(Komoditi, "serie", "BDutot", "Harga", opt.plot=FALSE, opt.summary=FALSE)
# d. Angka Indeks Kuantitas Agregat Sederhana
Quantity<- matrix(c(14684, 4979, 652, 2261, 14787, 5743, 159, 120, 80, 20875, 15931, 1294, 5107, 54415, 13882, 17051, 100, 120), nrow=2, byrow=TRUE)
aggregated.index.number (Quantity, "serie", "BDutot", "Kuantitas", opt.plot=FALSE, opt.summary=FALSE)
# e. Angka Indeks Nilai Kuantitas Agregat Sederhana
Harga<- matrix (c(8000, 5000, 2000, 4500, 10000, 8000, 3000, 5000), nrow=2, byrow=TRUE)
Quantity<- matrix(c(4, 2, 1, 6, 6, 3, 2, 6), nrow=2, byrow=TRUE)
Nilai<- Harga * Quantity
aggregated.index.number (Nilai, "serie", "BDutot", "Nilai", opt.plot=FALSE, opt.summary=FALSE)
# f. Angka Indeks Harga Tertimbang
# (a) Dengan metode Laspeyres.
Harga<- matrix(c(500, 525, 800, 900, 600, 700, 300, 400), ncol=4)
Kuantitas<- matrix (c(2,4, 5, 6, 3, 4, 10, 15), ncol=4)
laspeyres.index.number(Harga, Kuantitas, name="biaya", opt.plot=FALSE, opt.summary=FALSE)
# (b) Dengan metode Paasche.
Harga<- matrix(c(500, 525, 800, 900, 600, 700, 300, 400), ncol=4)
Kuantitas<- matrix (c(2,4, 5, 6, 3, 4, 10, 15), ncol=4)
paasche.index.number(Harga, Kuantitas, name="biaya", opt.plot=FALSE, opt.summary=FALSE)
# (c) Dengan metode Irving Fisher.
Harga<- matrix(c(500, 525, 800, 900, 600, 700, 300, 400), ncol=4)
Kuantitas<- matrix (c(2,4, 5, 6, 3, 4, 10, 15), ncol=4)
fisher.index.number(Harga, Kuantitas, name="biaya", opt.plot=FALSE, opt.summary=FALSE)
# (d) Dengan metode Drobish.
Harga<- matrix(c(500, 525, 800, 900, 600, 700, 300, 400), ncol=4)
Kuantitas<- matrix (c(2,4, 5, 6, 3, 4, 10, 15), ncol=4)
drobish.index.number(Harga, Kuantitas, name="biaya", opt.plot=FALSE, opt.summary=FALSE)
# (e) Dengan metode Marshall-Edgeworth.
Harga<- matrix(c(500, 525, 800, 900, 600, 700, 300, 400), ncol=4)
Kuantitas<- matrix (c(2,4, 5, 6, 3, 4, 10, 15), ncol=4)
edgeworth.index.number(Harga, Kuantitas, name="biaya", opt.plot=FALSE, opt.summary=FALSE)
## Round 4: Jenis-Jenis Angka Indeks
Harga<- c(4900, 5154, 5505, 6541)
index.number.chain(Harga, "Harga")
## Bagian 5: Pergeseran Tahun Dasar
indeks_awal <- c(100, 120, 130, 142, 150, 200, 250, 300) # Indeks awal dengan tahun dasar 2005
tahun_dasar_baru <- indeks_awal [6] # Indeks tahun 2010
indeks_baru <- (indeks_awal / tahun_dasar_baru)*100 # Hitung indeks baru
indeks_baru # Menampilkan hasil
## Bagian 3: Merangkai Angka Indeks (Splicing)
#Backward Splicing
#Data Indeks Lama dan Baru
indeks_lama <- c(100, 130, 140, 150) # Tahun dasar 2004
indeks_baru <- c(100, 120, 130, 135, 140) # Tahun dasar 2007 # Rasio splicing (menghubungkan tahun 2010 dari kedua rangkaian)
rasio_splicing <- indeks_lama [4] / indeks_baru [1] # Tahun 2007 adalah titik penghubung
# Sesuaikan Indeks Baru ke Tahun Dasar Lama (2004)
indeks_baru_spliced <- indeks_baru * rasio_splicing
#Gabungkan kedua rangkaian
indeks_tergabung <- c(indeks_lama, indeks_baru_spliced[-1]) # Hindari pengulangan tahun 2007
#Tampilkan hasil
indeks_tergabung
#Forward splicing
#Rasio splicing (menghubungkan tahun 2007 dari kedua rangkaian)
rasio_splicing <- indeks_baru [1] / indeks_lama [4] # Tahun 2007 adalah titik penghubung
# Sesuaikan Indeks Lama ke Tahun Dasar Baru (2007)
indeks_lama_spliced <- indeks_lama * rasio_splicing
# Gabungkan kedua rangkaian
indeks_tergabung <- c(indeks_lama_spliced [-length (indeks_lama)], indeks_baru)
#Tampilkan hasil indeks_tergabung
## Bagian 7: Angka Indeks untuk Proses Deflasi
#Angka Indeks untuk proses deflasi
upah_nominal <- c(500000, 600000, 750000, 800000)
ihk <- c(80, 125, 200, 320)
upah_riil <- (upah_nominal / ihk) * 100
upah_riil
## Bagian 8: Daya Beli Mata Uang
#Daya Beli Mata Uang
Ihk <- c(80, 95, 100, 120, 154, 170, 425)
ihktahundasar<- c(100)
daya_beli <- (Ihk / ihktahundasar)
daya_beli